Modul Ajar PAI Kelas X Bab 2 Kurikulum Merdeka 2022

Sobat Guru-baik, Kami tahu dan sangat memahami kesulitan bapak/ibu dalam mempersiapkan kelengkapan administrasi untuk menghadapi tahun ajaran baru ditambah pula implementasi kurikulum merdeka (IKM) sekolah penggerak. Maka dari itu disini berikan refferensi berupa contoh modul ajar Memahami Hakikat dan Mewujudkan Ketauhidan dan dengan Syu’abul (Cabang) Iman mata pelajaran pendidikan agama islam (PAI) kelas sepuluh SMA/SMK agar bisa menjadi panduan bapak/ibu sekalian dalam penyusunan.

gambar modul ajar PAI BAB 2 kelas 10 kurikulum merdeka

Perlu diperhatikan, bagi sekolah yang mengimplementasikan kurikulum merdeka melalui jalur mandiri dapat memilih 3 kategori pelaksanaan implentasi kurikulum merdeka, meliputi mandiri belajar, mandiri berubah dan mandiri berbagi sesuai dengan kepmendikbudristek no 56/M/2022.

Materi ini merupakan BAB kedua pada pelajaran PAI kelas sepuluh dari total sepuluh bab yang dibagi kedalam semester 1 dan 2, dimana dalam pelaksanaan menuntaskannya dibuat menjadi lima kali pertemuan untuk setiap bab.

Adapun langkah-langkah pembelajaran dalam modul ajar BAb ini ialah sebagai berikut:

1. Tujuan Pembelajaran:

a. Tujuan pembelajaran pekan pertama: Melalui metode inquiry learning dan small group discussion, peserta didik mampu menganalisis makna syu’a bul iman (cabang-cabang iman) pengertian, dalil, macam dan manfaatnya
b. Tujuan pembelajaran pekan kedua: Melalui metode project-based learning dan mind map, peserta didik mampu mempresentasikan makna syu’abul iman (cabang-cabang iman)
c. Tujuan pembelajaran pekan ketiga: Melalui metode reflective tinking, peserta didik mampu meyakini bahwa dalam iman terdapat banyak cabang-cabangnya;
d. Tujuan pembelajaran pekan keempat: Melalui metode refleksi peserta didik mampu membiasakan sikap disiplin, jujur, dan bertanggung jawab yang merupakan beberapa cabang iman dalam kehidupan

2. Apersepsi

Guru dapat menghubungkan pelajaran pada materi bab sebelumnya dengan pengalaman peserta didik dalam kehidupan sehari-hari, misalnya pada saat masih usia dini, apakah di antara peserta didik dibiasakan untuk mengikuti madrasah diniyah, TPA, atau belajar mengaji tentang masalah tauhid. Apakah orang tua membiasakan konsep malu adalah sebagian dari iman, kebersihan sebagian dari iman, kesabaran adalah sebagian dari iman. Apabila tidak, maka peserta didik diminta menceritakan kapan pertama kali mereka mendapatkan pelajaran tentang keimanan dan siapa yang mengajarkan, serta bagaimana cara belajarnya. Peserta didik diminta mengambil hikmah dan pelajaran dari apersepsi tersebut.

3. Pemantik

a. Kegiatan awal, peserta didik mengamati dan mempelajari infografis. Tampilan menarik infografis akan menumbuhkan rasa ingin tahu dan memotivasi untuk mempelajari materi pelajaran. Sebaiknya guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap komentar peserta didik bahwa penanaman iman adalah hal yang paling mendasar yang harus dilakukan sejak dini dari lingkungan keluarga. Pendidikan tentang tauhid, yang harus diterima oleh seorang anak, tidak hanya berupa konsep teoritis saja, namun harus termanifestasikan dalam 3 (tiga) cabang keimanan antara lain ucapan, keyakinan dan amalan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari hal-hal kecil sekali pun, bahkan hanya dengan masih memiliki rasa malu, menjaga kebersihan dan bersabar ketika menghadapi musibah dan ujian kehidupan. b. Kegiatan selanjutnya peserta didik diminta mencermati gambar terkait materi dan menuliskan komentar atau pesan moral yang terkandung dalam gambar tersebut (aktivitas 2.2). c. Dilanjutkan dengan membaca dan mencermati kisah inspiratif agar peserta didik dapat mengambil hikmah dan nilai-nilai keteladanan dari kisah tersebut

4. Metode dan Aktivitas Pembelajaran

a. Pendahuluan
1) Mempersiapkan alat peraga/media/bahan berupa laptop, LCD projector, speaker active, laptop, Multimedia Pembelajaran Interaktif (MPI), handphone, kamera, kertas karton, spidol warna atau media lain.
2) Guru membuka pelajaran dengan salam dan meminta peserta didik untuk berdoa bersama-sama, tadarus Al-Qur`an, memperhatikan kesiapan peserta didik, memeriksa kehadiran, kerapihan, dan posisi tempat duduk peserta didik.
3) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan yang terkait dengan materi pelajaran, menyampaikan cakupan materi, tujuan pembelajaran, dan kegiatan yang akan dilakukan, serta lingkup dan teknik penilaian.
4) Mengkondisikan peserta didik agar duduk sesuai kelompoknya masing-masing.

b. Kegiatan Inti
1) Guru meminta peserta didik untuk mengamati infografis. Infografis tersebut berisi materi tentang syu’abul iman (cabang-cabang Iman).
2) Guru memberikan informasi tambahan untuk memperkuat pemahaman peserta didik terhadap infografis tersebut.
3) Guru meminta peserta didik untuk mengamati gambar (tadabbur) dan menuliskan pesan-pesan moral pada setiap gambar.
4) Guru meminta peserta didik untuk membaca kisah inspiratif terkait dengan materi pelajaran, yakni kisah manisnya Iman Sang Panglima, yang tetap teguh mempertahankan akidahnya meskipun diiming-imingi dengan jabatan dan kenikmatan dunia, bahkan meskipun diancam hendak dicabut nyawanya sekali pun.
5) Peserta didik diminta menuliskan nilai-nilai keteladanan dari kisah inspiratif tersebut di buku masing-masing.
6) Selanjutnya guru meminta peserta didik untuk mulai membahas materi pelajaran dan aktivitas-aktivias di dalamnya pada rubrik

Pertemuan pertama menggunakan metode inquiry learning dan small group discussion
Langkah-langkah metode inquiry learning pada materi ini adalah sebagai berikut:
1. Guru menciptakan suasana kondusif selama proses pembelajaran.
2. Guru menjelaskan ruang lingkup materi dan tujuan pembelajaran.
3. Guru memberikan permasalahan terkait syu’abul iman (cabang-cabang iman).
4. Guru meminta peserta didik merumuskan masalah terkait dengan iman, Islam dan ihsan.
5. Peserta didik mendiskusikan jawaban atas rumusan masalah.
6. Peserta didik melakukan aktivitas pengumpulan data dan informasi dari buku-buku referensi atau dari internet untuk menjawab rumusan masalah.
7. Peserta didik melakukan analisa perbandingan isi masing-masing buku atau web rujukan.
8. Peserta didik mempresentasikan di depan kelas dan secara bersama-sama menyimpulkan hasil temuan yang diperoleh.

Pertemuan kedua menggunakan metode project-based learning dan metode mind map
Langkah-langkah metode project-based learning dan mind map adalah sebagai berikut:
1. Guru mengajukan pertanyaan tentang syu’abul iman (cabang-cabang iman)
2. Guru bersama peserta didik merancang proyek yakni membuat mind map untuk bahan presentasi.
3. Menyusun jadwal yang berisi target waktu penyelesaian proyek.
4. Guru memantau aktivitas peserta didik dan kemajuan proyek.
5. Menilai hasil proyek untuk mengukur ketercapaian kriteria ketuntasan minimal.
6. Mengevaluasi pengalaman saat merancang dan membuat proyek, dan bersama-sama melakukan refleksi.
1) Guru meminta peserta didik melakukan literasi materi syu’abul iman
2) Peserta didik menganalisis dan menelaah syu’abul iman dan implementasinya dalam kehidupan
3) Peserta didik memahami pembagian 77 cabang iman ke dalam 3 aspek iman yaitu meyakini dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan mengamalkannya dalam bentuk perbuatan
4) Peserta didik menyelesaikan proyek penyusunan mind map secara berkelompok sesuai dengan pembagian tugas pada aktivitas 2.5.
5) Perwakilan kelompok yang dianggap paling menguasai materi diminta untuk mempresentasikan hasil mind map dan kelompok lain secara bergantian dan partisipatif menanggapi

Pertemuan ketiga menggunaan model reflective thinking
Langkah-langkah model pembelajaran berbasis refleksi adalah:
1) Guru menciptakan suasana kondusif selama proses pembelajaran.
2) Guru menjelaskan ruang lingkup materi dan tujuan pembelajaran.
3) Guru meminta peserta didik untuk menggambarkan pola telapak tangan kiri berikut dengan jari-jarinya.
4) Lakukan hal yang sama untuk telapak tangan kanan pada halaman kosong selanjutnya.
5) Mintalah peserta didik untuk melakukan refleksi dan muhasabah diri, 5 hal terburuk apakah yang pernah kamu lakukan yang merupakan perbuatan yang salah kepada sesama manusia dan berdosa kepada Allah Swt. Lalu dituliskan hasil refleksi tersebut pada pola ruas-ruas jari gambar telapak kiri tersebut!
6) Lanjutkan sesi muhasabah diri berikutnya, apa yang akan dilakukan agar 5 kesalahan masa lalu tersebut dapat diampuni oleh Allah Swt. dan dimaafkan oleh orang yang terdampak? Mintalah peserta didik untuk menuliskan 5 amal baik tersebut pada pola ruas-ruas jari gambar telapak kanan kamu!
7) Dengan niat sungguh-sungguh dan bimbingan orang tua dan guru, berikan motivasi kepada peserta didik untuk membaiki amalan di waktu-waktu selanjutnya.

Pertemuan keempat menggunakan model pembelajaran reflective thinking
Langkah-langkah model pembelajaran reflective thinking adalah:
1) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan cakupan materi.
2) Guru memberikan permasalahan terkait penerapan keyakinan terhadap adanya cabang-cabang iman.
3) Guru meminta peserta didik merumuskan masalah terkait penerapan perilaku keimanan dan praktik keberagamaan yang dikaitkan dengan tingginya angka kriminalitas dan tindak kejahatan dalam kehidupan sehari-hari.
4) Peserta didik mendiskusikan jawaban atas refleksi masalah.
5) Peserta didik melakukan aktivitas pengumpulan data dan informasi dari referensi buku-buku yang relevan untuk menjawab rumusan masalah.
6) Peserta didik melakukan pengolahan data dan informasi dengan mendiskusikan di dalam kelompoknya.
7) Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
8) Secara bersama-sama menyimpulkan hasil refleksi dan temuan yang diperoleh.
9) Guru meminta peserta didik untuk membaca rangkuman yang berisi poin-poin penting materi.

c. Penutup
• Guru membuat kesimpulan atau rangkuman dari materi yang disampaikan dalam satu pembelajaran.
• Tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari untuk mengetahui hasil yang dicapai dalam proses pembelajaran
• Guru melakukan evaluasi hasil belajar terhadap materi yang telah disampaikan kepada peserta didik
• Mengajak semua peserta didik untuk mengakhiri pembelajaran dengan berdoa

5. Metode dan Aktivitas Pembelajaran Alternatif untuk Mencapai Tujuan Pembelajaran
Apabila metode atau aktivitas yang disarankan mengalami kendala, maka diberikan alternatif sebagai berikut:
a. Metode demonstrasi, yakni guru memberikan contoh langsung tentang cabang-cabang dalam keimanan.
b. Model pembelajaran blended dilakukan apabila model inquiry dan discovery tidak dapat diterapkan pada proses pembelajaran.
c. Teknik penugasan kelompok agar waktu penyelesaikan tugas bisa lebih pendek.
d. Teknik pembuatan proyek berbasis media non digital dilakukan apabila ada keterbatasan sarana dan prasarana.

Nah sebagai pelengkap, silahkan lihat "Contoh Modul ajar PAI Kelas x bab 2 kurikulum merdeka lengkap" melalui link berikut:

Unduh Modul Ajar pertemuan Ke Satu

Unduh Modul Ajar pertemuan Ke Dua

Unduh Modul Ajar pertemuan Ke Tiga

Unduh Modul Ajar pertemuan Ke Empat

Demikian Informasi kali ini kami sajikan, semoga bisa memfasilitasi kegiatan pembelajaran teman-teman semua. Have a nice day, See You...

Belum ada Komentar untuk "Modul Ajar PAI Kelas X Bab 2 Kurikulum Merdeka 2022"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel